Friday 27 January 2017

Kumo Desu ga, Nani ka? S10

S10. Pangeran Kedua


Suu dan Klevea sedang menghadap satu sama lain dengan pedang latihan di hadapan Gue.
Memanfaatkan badan kecilnya, Suu menyerang dari kaki tapi Klevea menangkisnya dengan mudah.
Setelah itu, Suu menyerang terang-terangan, tapi semuanya ditangkis oleh pertahanan Klevea yang teliti.

Tekhnik pedang Suu yang berbadan kecil memberikan kesan mengandalkan semuanya pada otot, dimana tekhnik pedang Klevea yang berotot mengingatkan Gue akan sungai yang mengalir tenang.
Kesan penampilan dan kesan gerakan mereka berdua justru berlawanan.
Suu sama sekali tidak lemah, tapi melawan Klevea yang berpengalaman, tentu gerakannya terlihat tidak ahli.
Wajar saja karena Klevea telah mendapatkan skill tingkat lebih tinggi dari 「Bakat Pedang」, 「Jenius Pedang」 sampai level 7.
「Bakat Pedang」 Suu berada pada level 6.
Ada selisih yang tidak bisa diisi.

Tapi tetap saja, pertandingannya tidak selesai dengan cepat hanya karena statusnya.
Suu mengaktifkan "Keahlian Pertarungan Sihir" dan "Jiwa Bertarung" bersamaan.
Keduanya adalah skill yang memakan MP dan SP untuk meningkatkan status, tapi jika Suu yang memiliki jumlah MP yang besar menggunakan "Keahlian Pertarungan Sihir", kenaikan statusnya luar biasa.
Karena sekarang status kemampuan fisiknya sangat naik, Suu menang dalam status.
Tetapi, Klevea tidak menggunakan "Jiwa Bertarung" sebagai penyetaranya, tapi jika ia menggunakannya, situasinya akan langsung berbalik.

Meski begitu, Klevea tetap aja menang meskipun dia tidak menggunakan "Jiwa Bertarung".
Walaupun Gue bilang status Suu lebih baik, itu hanya selisih yang sedikit, dan dasar yang menjadi kekuatan itu yang terlalu berbeda.
Suu tidak ada cara untuk membalikkan situasi ini.

Seperti yang Gue duga, Suu terkena balasan dan dikalahkan setelah ia kelelahan.
Badannya dipukul dengan belakang pedangnya dan ia jatuh ke tanah.

Anna yang menunggu di sisi, langsung berlari ke Suu dan menggunakan "Sihir Penyembuhan".
Suu yang telah disembuhkan berdiri dengan wajah frustasi sambil membersihkan tanah di bajunya.

「Aku kalah」
「Sebentar lagi anda bisa melampaui saya jika anda bisa bergerak secepat ini pada umur anda. Bakat Hime-sama sangat mengagumkan」
「Tidak perlu pujiannya」

Sebuah tepuk tangan langsung terbunyi dari sisi saat ia mendekati Suu yang frustasi.

「Tidak, kurasa itu bukanlah pujian melainkan perasaan sebenarnya. Tadi adalah gerakan yang bagus」

Semuanya yang ada di tempat ini, termasuk Gue, kaget dengan membuka matanya lebar-lebar.
Suu dan Gue, bahkan Klevea dan Anna, tidak menyadari kemunculannya.
Walaupun Gue juga berdiri di sisi, Gue tidak merasakan keberadaannya sama sekali.

「Julius nii-sama!」
「Yaa, apa kalian terkejut?」

Pria itu adalah pangeran kedua yang juga adalah kakakku dari ibu yang sama, Julius nii-sama tersenyum lebar karena kenakalannya berhasil.

「Kapan anda kembali?」
「Aku kembali kemarin. Kemarin Aku ingin setidaknya melihatmu, tapi Aku tidak ada waktu untuk itu karena Aku menemui ayah dan kakak」

Julius nii-sama jauh lebih tua dari Gue, dan dia sudah melakukan berbagai hal di luar negeri.
Jadi, tidak biasa dia kembali seperti ini.

「Suu juga menjadi menakjubkan selama Aku tidak di sini. Aku selalu terkejut pada pertumbuhanmu」

Julius nii-sama mengatakannya pada Suu dengan murah hati.
Tapi, Suu tidak menjawabnya.
Sepertinya Suu tidak menyukai Julius nii-sama untuk alasan tertentu.
Dari yang kutahu, Julius nii-sama lebih bersahabat dari kedua kakak laki-laki lainnya.
Yang terpenting, Gue menghormati Julius nii-sama.
Jujur saja, Gue gak suka kalau kakak Gue yang terhormat dan adik Gue yang tercinta sedang berselisih.

「Suu. Sikap macam apa itu terhadap Nii-sama?」
「Haha. Tidak apa. Suu dalam umur yang sulit」

Julius nii-sama yang menembak sesuatu.
Jika hidup Gue sebelumnya diikut sertakan, Gue harusnya yang lebih tua di sini, tapi Gue gak berpikir Gue bisa menang dalam umur mental.

「Baiklah, bagaimana dengan Shun? Apa kamu mau Aku melatihmu?」
「Bolehkah!? Tentu saja Aku mau!」

Meminta Julius nii-sama melatihku.
Itu yang terbaik dari apa yang bisa Gue minta.

「Kalau begitu, Aku akan meminjamnya」
「I-iya」

Julius nii-sama menerima pedang latihan dari Klevea yang segan-segan.
Tidak biasa Klevea menjadi setegang ini.
Yaa, tidak bisa dipungkiri karena ini Julius nii-sama.

「Yosh. Kapanpun kamu siap. Serang Aku dari mana saja」
「Hai!」

Gue langsung aktifkan "Keahlian Pertarungan Sihir" dan "Jiwa Bertarung".
Gue akan bersikap serius melawan Julius nii-sama.
Gue konsentrasikan semua kekuatan Gue.

Gue melangkah dengan gesit dan menebas diagonal dari bawah.
Nii-sama menghentikannya dengan mudahnya memakai satu tangan.
Pukulan tunggal yang Gue keluarkan semua kekuatan Gue dengan mudahnya dihentikkan oleh pedang yang digenggam dengan satu tangan.

Tapi, itu sudah kuduga.
Tidak mungkin Nii-sama tidak bisa menghentikan serangan pedang setingkat ini.
Gue langsung tarik pedang Gue dan keluarkan serangan selanjutnya.
Itu juga dihentikkan.

Ini seru.
Gue sama sekali gak bisa meraihnya meski Gue menggunakan seluruh kemampuan Gue.
Seberapa banyakpun Gue ayunkan pedang, seberapa banyakpun tenaga yang Gue keluarkan, seberapa banyakpun tekhnik yang Gue gunakan, sama sekali tak mengenai Julius nii-sama.
Gue gak bisa menyangka bagaimana Gue bisa melampaui kehebatan menggunakan pedang itu.
Bisa bertarung dengan orang kuat seperti ini.
Ini sangat seru.

Tapi, bertentangan dengan perasaan Gue ingin ini berlanjut selamanya, ujungnyapun tiba.
"Keahlian Pertarungan Sihir" dan "Jiwa Bertarung" Gue menghilang.
Gue jatuh bertekuk lutut sambil terengah-engah.

「Un. Pedang Shun sangatlah terang-terangan dan itu menyenangkan. Persis seperti bakat pertumbuhan Shun」
「Terima..kasih..ba..nyak」

Gue berterima kasih sebentar-bentar.
Walaupun Gue segini kelelahan, Julius nii-sama baik-baik saja.
Seperti yang diharapkan.
Seperti yang diharapkan dari sang Hero.
Manusia terkuat di dunia.

Akankah hari dimana Gue akan setara dengan orang ini datang?
Salah satu mimpi Gue di dunia ini adalah menjadi setara dengan orang ini.
Saat ini, Gue masih tidak bisa mencapainya sama sekali, tapi pasti suatu hari, Gue bisa jadi seseorang yang bisa berhadapan punggung dengan Julius nii-sama.
Itulah tujuan Gue.






Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment