Tuesday 22 November 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 60

(G) Sihir Sesat -> Sihir Klenik
(G) Pembantai Monster -> Pembunuh Monster
(S) Kokoh -> Kekar


60. Pertempuran defensif 100 meter di atas tanah Selesai


Monyet yang terakhir tertangkap di depan mataku.
Tangan yang di bentangkannya tidak akan meraihku.
Aku gulung seutas benang disekitar tangannya untuk menyegel total pergerakannya.

Monday 21 November 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 59

59. Pertempuran defensif 100 meter di atas tanah ⑤


Monyet-monyetnya terus bergerak.
Aku terus sebarkan benang-benang ke arahnya.
Ini seperti mengulangi di awal-awalnya.
Tetapi, ada juga bagian yang berubah.

Saturday 19 November 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 58

58. Pertempuran defensif 100 meter di atas tanah ④


Berkat pergantian kulit oleh naik level, kaki dan badanku lepas dari tangan si monyet.
Tangannya si monyet mencengkram 2 lapis kulit lama.
Walaupun sebagian besar monyetnya jatuh ke tanah berkat besarnya gumpalan benangnya, monyet-monyet yang bergelantungan ke rumah sederhananya masih baik-baik saja.
Tetapi, badan mereka telah tertangkap di dalam benang rumah sederhananya.
Aku tambahkan benangnya agar mereka tidak bisa bergerak dan Aku habisi mereka dengan "Taring Beracun".

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 57

57. Pertempuran defensif 100 meter diatas tanah ③


Dengan tak sabaran Aku sebarkan benang.

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Konsentrasi LV2』 telah menjadi 『Konsentrasi LV3』》

Tuesday 18 October 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 56

56. Pertempuran defensif 100 meter diatas tanah ②


Para monyet-monyet itu mendaki dindingnya.
Aku pergunakan "Kendali Benang" sepenuhnya dan tempelkan benang lengket ke dinding arah jalan monyet-monyetnya.
Ini buruk.

Friday 30 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S8

GueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGueGue


S8. Ensiklopedi skill


Gue tidak bisa melepas mata Gue dari buku didepan Gue.

"Gimana? Hebat, kan?"

Thursday 29 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 55

55. Pertempuran defensif 100 meter diatas tanah ①


Ah, Aku ketiduran.
Un.
Aku benar-benar tertidur.
Walaupun Aku akan tidur sedikt lagi, Aku tiba-tiba terbangun.
Mmm?
Perasaan ini yang membuat bulu badanku berdiri.
Ini mungkin berbahaya.

Wednesday 28 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 54

54. Tidur nyenyak strategi bagus!


Ah, ngantuk.
Kantukku sebentar lagi akan jadi agak berbahaya.
Aku tidak pernah mengira bahwa camping tanpa rumah sederhana efeknya begitu besar.
Walaupun Aku mengira Aku bisa menahannya sedikit lagi, tapi akan berbahaya jika Aku tidak memikirkan rencana untuk istirahat secepatnya.

Tuesday 27 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 53

Mata-mata -> Sembunyi


53. Aku telah menjadi lebih kuat meskipun sedikit


Level skill "Benang Potong" naik ke 3 karena Aku terus menyiksa si pil bug.
Walaupun Aku ingin lanjut terus, tapi mau apa lagi karena si pil bug telah berada dalam keadaan dimana mustahil untuk dikatakan tanpa mosaik.
Walaupun skillnya masih tidak bisa meninggalkan luka besar di level 3, rasanya seperti dikit-dikit jadi bukit.
Pil bug, Aku rasa bahwa Aku tak akan melupakanmu.
Tentu saja, Aku memakannya setelah itu.
Seperti biasa, rasanya tak enak.

Monday 26 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 52

52. Kebenangan dan kesakitan dan kesentuhan dan


Diam-diam.
Kanan, baik!
Kiri, baik!
Depan, target!

『Kohokoro Elro LV7
 HP:67/89(Hijau)
 MP:21/21(Biru)
 SP:79/79(Kuning)
   :54/85(Merah)
 Gagal menaksir statusnya』

Friday 23 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 51

51. Bukannya bagus kalau tau kekuatan lawan?


Aku terus sembunyi dibalik bayangan batu.

『Daznach Elro LV23
Status
 HP:786/818(Hijau)
 MP:335/335(Biru)
 SP:779/779(Kuning)
   :723/781(Merah)
 Gagal menaksir statusnya』

Saturday 17 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S7

S7. Putri Adipati


Walaupun acara penaksirannya menjadi sedikit kacau, acaranya berakhir dengan aman.
Alasan dari kekacauannya bukan hanya karena status kami berdua tinggi tak normal.
Saat Gue menguping pada pembicaraan para bangsawan dengan "Peningkatan Pendengaran" Gue, ternyata skill poin hanya bisa didapatkan dengan naik level dan Gue abnormal karena Gue memiliki 100.000 poin saat level 1.
Diingat-ingat lagi, skill poin milik Suu adalah 0.
Ini mungkin karena Gue telah bereinkarnasi, namun Gue tertarik pada 「Putri Adipati」 yang keluar beberapa-kali dalam pembicaraan-pembicaraannya yang juga terlahir dengan skill poin.

Thursday 15 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 49

Meteran -> Indikator
Kuat -> Kuasa



49. Penaksiran-san, kau memang adalah cheat toh


Aku berjalan disamping dinding dengan diam-diam.Setelah makan si ketiga monster, Indikator stamina merahnya tidak berkurang lagi.
Un?
Aku yakin bahwa jumlahnya besar karena indikatornya hampir terpenuhi sampai maksimum setelah makan satu dari mereka. Tapi...
Alasan yang mungkin, skill "Makan berlebih"?
Apa skillnya menyimpan makanan berlebihnya?
Jika tidak salah, fenomena ini terjadi setelah mendapatkan skill "Makan berlebih".
Jika berpikir begitu, itu tidak terlihat tak relevan.

Wednesday 14 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 48

48. Jalan, bercabang?


Aku terus berjalan di jalan yang lurus dan akhirnya, akhirnya, Aku sampai!
Ada jalan bercabang!
Jalan?

Tuesday 13 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 47

47. Racun Racun


Hari ini, Aku mengendap-endap lagi.

Walaupun zona labirin di lapisan atas memiliki banyak jalan bercabang, selama ini gang ini hanya jalan lurus.
Bagus karena Aku tidak akan tersesat, namun jika gang ini menuju ke lapisan terbawah, bisakah Aku kembali?
Ah, mari singkirkan imajinasi yang tak enak itu.
Ini pasti menuju ke lapisan tengah!
Mari yakin begitu!

Friday 9 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 46

TLN : Judulnya survival of the fittest, tapi saya kurang tahu bahasa indonesianya apa


46. Yang kuat akan hidup, atau begitulah yang kukira, tapi...


Berjalan dengan diam-diam.
Aku perhatikan pertarungan dari monster-monster lain sambil melarikan diri dengan buru-buru.
Ya ampun, lapisan bawah sangat mengerikan.
Si belalang yang kukira sangat kuat, ia hanya sekitar level setengah di sini.
Tempat ini adalah rumah monster yang kaya dengan monster-monster seperti si laba-laba raksasa yang memakan si belalang, singa dengan sayap dan anakonda yang sepertinya adalah bentuk evolusi dari si ular.
Nai wa~.

Wednesday 7 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S6

S6. Status


Saat Gue melewati pintunya, ruangan yang megah memikat mataku.
Sebuah karpet merah menjulur lurus dari pintu dan didepannya, ada sebuah tumpuan dan seorang pria menunggu dibelakangnya.
Sejumlah orang yang sangat banyak di dekat dinding, melihat keadaan ini dengan tenang.
Semuanya yang menghadiri upacara ini adalah bangsawan senior.

Monday 5 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 45

45. Labirin Besar Elro Lapisan Bawah


Jalan yang Aku tuju lumayan lebar.
Yaa, bahkan si lebah yang panjangnya sekitar 2.5 meter bisa terbang dengan bebasnya dan juga si belalang raksasa yang memiliki panjang sekitar 5 meter bisa bergerak dengan bebasnya di gang ini.

『Gresguard Elro LV7 Gagal menaksir statusnya』

Friday 2 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 44

44. Jalan keluar dari keputus-asaan


Aku selamat.
Aku nikmati kebahagiaannya.
Aku selamat. Betapa indahnya hal itu.

Keputus-asaan dalam hatiku perlahan-lahan terkikis saat Aku berpikir itu.
Apa yang harus kulakukan mulai sekarang?

Thursday 1 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 43

43. Laba-laba vs Naga Bumi....Eh?


Setelah mengalahkan grup pertama tanpa kesulitan, Aku diserang oleh lebahnya terus-menerus.
Aku berhasil menghabisi grup kerdua tanpa masalah, tapi setelah itu ada masalah.
Banyak grup datang untuk menyerangku bersamaan.
Nai wa.
Tidak, ini adalah hal yang benar untuk dilakukan dari sudut pandang si lebah.
Untuk sisi yang diserang, Aku lebih suka jika mereka tidak datang dengan jumlah yang besar.
Meskipun Aku aman didalam sarang, tapi ada rasa tertekan.
Dikepung terus-terusan oleh lebah yang beterbangan dan bisingan kepakan sayapnya. Kondisi apa ini?

Wednesday 31 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 42

 42. Laba-laba VS Lebah ④


Akhirnya, waktunya telah tiba.

『Finjegoath LV6 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath LV4 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath LV5 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath LV5 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath Besar LV1 Gagal menaksir statusnya』

Monday 22 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 41

41. Aku mencapai naik level yang kuinginkan!


Saat Aku memburu yang tersesat berkali-kali, Aku mendengar suaranya.

Saturday 20 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S5

S5. Batu Penaksiran


Hari ini adalah hari dimana status Gue akan di cek dengan yang ditunggu-tunggu, Batu Penaksiran.
Ada status di dunia ini.
Meskipun bukannya Gue gak pernah berpikir sebelumnya bahwa "Ini bukan game tapi kenyataan. Kok bisa?", tapi Gue telah menyerang tentang itu.
Gue menyadari bahwa memikirkan dunia ini adalah dunia seperti itu membuat dunia ini lebih mengasikan.

Friday 19 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 40

40. Laba-laba vs Lebah ③


Untuk sementara waktu, Aku berhasil mendapat makanan.
Jika dipikirkan tentang ukuran badan si lebah, Aku bisa bertahan dari kelaparan untuk beberapa hari.
Sekarang tidaklah penting untuk mengkhawatiri staminaku.
Maka, pilihan untuk bertindak meningkat.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 39

39. Laba-laba vs Lebah ②


Hari ketiga. Saat Aku berpikir bahwa Aku sementara ini harus tidur, ada kabar baik dari si suara langit.

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Sakit LV9』 telah menjadi 『Penghapusan Sakit』》
《Kondisi terpenuhi. Skill 『Peredaan Sakit LV1』 diperoleh dari Skill 『Penghapusan Sakit』》

Wednesday 3 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 38

38. Laba-laba VS Lebah ①


Dihari pertama, Aku membuat sarang yang diperlukan dan tidur.
Walaupun sulit dikatakan bahwa Aku bisa tidur nyenyak karena sakit punggung ini, Aku lega bahwa Aku tidak diserang saat Aku tertidur.
Bukan hanya diserang, Aku juga mengira bahwa Aku akan mati karena lukanya dan saat Aku bangun dengan aman, Aku merasa lega dari dasar hatiku.
Saat Aku pastikan HPku, ini masih 6 seperti sebelum Aku tidur.
Situasinya ribet apakah Aku harus kecewa bahwa tidak sembuh atau Aku harus lega karena tidak berkurang terus?


Dihari kedua, Aku habiskan hariku memperbesar sarangnya.
Ada sakit punggung juga, jadi pembuatan sarangnya agak kesulitan dari yang kukira.
Karena lebah-lebahnya sering mendekat, Aku jadi khawatir setiap saat dan Aku harus berhenti bekerja.
Tidak seperti sampai sekarang, bekerja sambil mengkhawatirkan sekeliling melelahkanku.

Aku mempertimbangkan staminaku dengan memakan si lebah yang Aku tangkap kemarin sedikit demi sedikit antara jeda waktu.
Di situasi ini, bahayanya meningkat berkali-lipat jika Aku kehabisan stamina.
Kebergantunganku pada stamina adalah yang paling utama.
Stamina dibutuhkan untuk memproduksi benang dan bertindak seperti biasa.
Walau tanpa itu, Aku harus setidaknya menyimpan stamina yang cukup untuk satu pertarungan.
Ditambah lagi, Aku tidak tahu apakah Aku bisa mendapatkan makanan atau tidak setelah ini dan Aku harus berhati-hati dalam mengatur staminaku agar siap untuk pertarungan yang keberkepanjangan.

Dan telah jelas pada hari ini bahwa level "Resistensi Sakit" melompat seketika.
Terakhir kali saat "Resistensi Sakit" naik level, jika Aku tidak salah, harusnya pada level 2 dan tapi apa yang Aku dengar dari suara langit saat Aku sedang membuat sarangnya adalah

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Sakit LV6』 telah menjadi 『Resistensi Sakit LV7』》

Lompat ke level 7 dengan seketika.
Aku telah mengira apa yang terjadi padanya tapi Aku rasa bahwa Resistensinya naik level saat Aku sedang tidur.
Aku telah mengalami tidur yang tidak enak, jadi jika kondisi naiknya kecakapan skill itu adalah merasa sakit, maka kemungkinan bahwa kecakapan skillnya terakumulasi saat Aku tertidur itu tinggi.
Jika Aku pikir lagi, Aku ada perasaan bahwa Aku mendengar si suara langit sambil Aku tak sadarkan diri.

Meski Aku telah mengerti, tapi saat Aku mengira bahwa "Resistensi Sakit"nya adalah sebuah skill yang mengurangi sakit, ternyata bukan seperti itu.
Aku mengira ini aneh karena sakitnya tidak berkurang sama sekali meskipun level skillnya adalah 7, tapi sepertinya bahwa skill ini adalah sesuatu seperti 「Bergerak bisa dilakukan dengan menahan sakit」.
Terus terang saja, itu tak kentara.
Tidak berubah bahwa rasanya sakit dan bergeraknya terbatas meskipun dibilang seperti itu.
Saat Aku pertama kali mendapatkan skill ini, Aku sungguh merasa bahwa sakitnya berkurang, tapi sepertinya itu hanyalah perasaanku saja.

Kemudian, "Resistensi Sakit"nya meningkat ke level 8 setelah seharian.




Hari ketiga.
Aku sudah selesai memakan si lebah yang Aku tangkap.
Sarangnya telah melebar sampai batasnya dan sekarang Aku harus bergerak ke tahap selanjutnya.
Tahap itu adalah berburu untuk naik level.

Masalahnya adalah bagaimana caranya menangkap seekor mangsa.
Meskipun sebelumnya lebahnya mendekat, tapi ia tidak menyerang, antara ia berhati-hati atau tidak.
Jika ia menyerang tanpa rencana, itu akan berjalan seperti yang dikira tapi itu tidak akan berjalan selancar itu.

Untuk sementara waktu, Aku harus menunggu sebuah kesempatan sambil memantau lebahnya.
Meski Aku telah mencoba provokasi lebah yang mendekat secara tidak langsung, tapi dia tidak datang menyerang.

Ada beberapa hal yang telah Aku mengerti dari mengamati lebah-lebahnya.
Pertama-tama, mereka biasanya membuat grup berjumlah 5 atau 6.
Mereka dibagi menjadi grup dan bertindak masing-masing.
Ada seorang pemimpin dalam setiap grup.

『Finjegoath Besar LV1 Gagal menaksir statusnya』

Pemimpinnya adalah Finjegoath Besar.
Ditimbang dari namanya, ia adalah seekor spesies tingkat tinggi dan ia mungkin saja adalah seekor individu yang telah berevolusi.
Levelnya juga 1, jadi kemungkinannya tinggi.
Ada juga lebah dengan level 8 atau 9 yang diujung untuk berevolusi diantara spesies lebah yang biasa. Saat mereka berevolusi, mere pasti menjadi pemimpin grupnya.

Lebah kaptennya memiliki warna sedikit dalam dibandingkan lebah biasa.
Itulah perbedaan satu-satunya. Ukuran dan bentuk keduanya sama.
Meski Aku tidak tahu karena Aku tidak pernah berhasil menaksir statusnya, tapi spesies yang tingkat tinggi harusnya lebih tinggi dari lebah biasa.

Yaa, tetap saja, Aku tidak berpikir bahwa dia bisa menembus jaringku.
Aku pikir dia tidak melakukan apapun yang tak berguna karena dia mengerti itu tak akan berguna.
Saat berpikir seperti itu, lebah itu mungkin saja lumayan pintar.

Grupnya mengumpul dan menghilang didalam gang didasar jurangnya.
Setelah beberapa lama, mereka membunuh mangsanya dan membawanya kembali.
Seperti itu, grup-grup terbentuk dan mereka berburu dengan efisien.
Seperti yang kuduga, kaptennya sepertinya pintar.
Meskipun ada beberapa lebah yang sepertinya tersesat yang bertindak tanpa izin.

Selain itu, lumayan penting bahwa ada monster-monster yang bisa di buru oleh para lebah-lebahnya didalam dasar ini.
Tidak semuanya disini adalah monster seperti si Naga Bumi.
Aku lega hanya dengan mengetahui itu.

Tetap saja, ada juga grup yang tidak pernah kembali, jadi Aku tidak bisa lengah.
Tidak kembali berarti mereka telah dikalahkan.
Diantara grup yang kembali, ada beberapa yang membawa mayat kawannya, jadi area ini sudah pasti berbahaya.

Aku terus mengamati keadaan lebahnya.






Chapter Sebelumnya

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 37

37. Perjuangan


Setelah si Naga Bumi pergi, Aku mengawasi sekeliling dengan kebangetan untuk waktu yang lama.
Meskipun Aku lakukan sebanyak itu, Aku masih tidak bisa merasa lega.
Aku tidak akan lega tapi itu tidak akan mulai kecuali Aku mulai beraksi.

Aku julurkan sebuah benang dengan "Kendali Benang" kearah si lebah yang ditinggal terbelenggu.
Aw, punggungku sakit.
Tapi sepertinya Aku tidak ada masalah untuk mengeluarkan benangnya.
Benangnya menjulur dengan pelan-pelan dan akhirnya, menempel ke si lebah.

Si lebahnya masih meronta-ronta, tapi saat sampai disini, sudah tidak bisa dipungkiri.
Terlebih, Aku lebih baik mengambilnya dengan cepat sebelum ia menarik perhatian monster lain.
Lukaku sakit setiapkali Aku menariknya.
Aku ingin berpikir bahwa tidak apa-apa karena HPku tidak berkurang lagi meskipun sakitnya luar biasa.

Akhirnya, si lebahnya didapatkan.
Aku pasangkan "Taring Beracun"ku secepatnya untuk membunuhnya.
Saat berpikir bahwa "Taring Beracun" efektif terhadap monster yang menggunakan racun, tidakkah level skillku untuk "Taring Beracun" dan "Resistensi Racun" cukup tinggi dibandingkan dengan monster lain?
Yaa, Aku tidak peduli pada hal seperti itu sekarang.

Masalahnya sekarang adalah apa yang harus kulakukan mulai sekarang.
Terus terang saja, Aku rasa menjelajahi area ini adalah bunuh diri.
Jika Aku berpikir bahwa ada monster-monster lain seperti si Naga Bumi, Aku tidak akan bisa selamat.

Ini tidak bagus.
Meskipun Aku telah melewati berbagai jembatan berbahaya sampai sekarang, tapi yang satu itu, bahayanya tidak setara.

Meski setelah bilang ini dan itu, Aku bangga dengan bisa bertarung.
Walau sekarang, Aku berkelana di dungeon ini dan menggunakan strategi serangan kejutan, gaya orijinalku adalah membuat sarang dan menahan kepungan serangan.
Aku telah mengerti bahwa rumah sederhananya telah berhasil mengalahkan si ular, jadi jika Aku membuat sarang dengan serius untuk pertarungan bertahan, tidak ada monster yang bisa menembusnya.
Pasti begitu.

'Itu' pasti bisa menembusnya.
Terlebih, dengan tenangnya.
'Itu' memiliki kekuatan sebesar itu.

Benang, Taring Beracun, Serangan Kejutan, Kecepatan.
Karakteristik khususku juga akan menjadi trik rendahan dihadapan 'itu'.
Trik rendahan seperti itu akan tersingkirkan dihadapan kekuatan yang terlalu sangat kuat.
Aku bisa menggambarkan penampilannya dengan mudah.
'Itu' adalah monster kedua yang Aku tidak bisa menangi sebagaimanapun Aku berjuang setelah terlahir sebagai seekor laba-laba.
Ngomong-ngomong, yang pertama adalah ibu(ayah?)ku yang adalah seekor laba-laba raksasa.

Walaupun Aku tidak bisa menang jadi masalah, kecepatannya lebih cepat dariku adalah masalah yang lebih besar.
Meskipun sarangnya dijebol, sementara itu Aku masih bisa kabur.
Mungkin, Aku akan bergerosokan dengan amarah tapi pada akhirnya, Aku akan kabur dengan nyawaku.
Itu bisa terjadi dengan kecepatanku.
Tapi, 'itu' akan melebihi kecepatanku.

Aku tidak bisa menang meski Aku melawannya.
Mustahil untuk melarikan diri.
Saat Aku diincar hilanglah harapan.

Makhluk yang tak masuk akal.
Jika Aku tahu bahwa ada 'itu', menyerang ke arah si ular sambil tahu bahwa akan mustahil jauh lebih baik.
Lagi pula, 'itu' mungkin saja bukan satu-satunya di area ini.

Aku takut.
Sampai sekarang, ini yang paling dekat dengan kematian.
Aku terkejut mengetahui bahwa masih ada perasaan takut dalam diriku.
Meskipun Aku memiliki pengalaman tak masuk akal, sebelumnya Aku tidak pernah gerogi dan ketakutan. Jadi Aku kira bahwa Aku telah membuang rasa seperti itu beberapa waktu lalu.
Aku telah mengerti setelah berada di situasi ini.
Sampai sekarang, bahayanya hanya sampai situ. Tidak mencapai tingkat yang Aku akan merasakan takut.
Bukannya karena perasaanku telah mati, tapi karena tidak perlu merasakan itu.

Haha.
Sudah terlambat untuk mengerti itu.
Aku ingin menyadarinya sebelum Aku di checkmate.
Maka, Aku mungkin saja bisa menyadari tentang bahayanya sedikit.

Mari berhenti menyesalinya.
Mari berpikir tentang apa yang harus kulakukan untuk bertahan hidup.

Pertama-tama, membuat keamanan.
Aku akan membuat sarang disekitar area bebatuan ini meskipun itu tidak berguna terhadap si Naga Bumi.
Dalam kondisi sekarang, keadaanku tidak bagus untuk bergerak.
Karena telah jadi begini, tak ada gunanya menggenggam dendam.
Rumah ketiganya akan dibuat disini.

Dan, jika bisa, Aku ingin menarik monster-monster lemah seperti si lebah dan membunuhnya.
Mengincar pemulihannya dengan naik level.
Aku tidak bisa melakukan apapun sampai luka ini pulih.
Dengan kondisiku sekarang, bisa saja mati dengan secolek oleh seekor monster kecil.
Aku lebih baik tidak mengharapkan akan pulih sendiri.
Saat jadi seperti itu, Aku harusnya mengambil skill "Pemulihan HP Otomatis".
Tidak ada gunanya meskipun Aku sesali itu.
Aku harus tegas dan ubah perasaanku ini.

Untuk sementara waktu, mari bangun sebuah base dengan tujuan ini.
Terus terang saja, membandung base disini bukanlah rencana yang bagus.
Jika Aku membangun base disini hanya akan menonjol dan saat seekor monster kuat berkelas Naga Bumi itu menemukannya, pasti akan berakhir.
Tapi, ini adalah satu-satunya jalan yang Aku bisa ambil untuk diriku sekarang yang terluka. (TLN: kyk curhat)
Setelah itu, Aku tidak ada pilihan kecuali bertaruh pada keberuntungan burukku.

Sekarang Aku akan incar level.
Setelah lukaku sembuh dengan naik level, Aku akan memikirkan tentang kabur dari area berbahaya ini.

Diantara Aku menembus bala tentara lebah dan naik ke atas, atau menjelajahi bawah ini sambil tahu bahayanya.
Keduanya Aku akan mengalami neraka.
Tapi sekarang Aku telah jatuh kebawah sini, sebesar-besarnya, hanya ada 2 pilihan untuk antara hidup atau mati.
Hidup dengan untung atau mati dengan sayangnya.
Sekarang ini, timbangannya condong kearah kematian.
Akankah terus jatuh atau akankah pulih?

Mari beraksi untuk membuat pemulihan.
Untungnya, Aku masih ada stamina untuk membuat sarangnya.
Karena si lebah ini cukup besar, ia sangat berguna untuk sebuah makanan.
Mari ubah semua stamina yang didapatkan dari badan ini untuk membuat sarang.
Dari situ kedepan tergantung pada skill-skillku dan beruntung.




Chapter Sebelumnya

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 36

36. Situasi putus asa


Kawanan raksasa lebahnya masih terbang dilangit.
Bagaimanapun juga, Aku harus pergi cepat pergi dari tempat ini.

Meskipun Aku berpikir begitu, tapi pilihanku satu langkah lebih lambat.

Seekor lebah menempel ke punggungku.
Dan kemudian, sakit yang amat sangat menjulur dari punggungku.

!!!!?????

AW!
Aku disengat!
Terlebih, dari tempat yang Aku ditusuk, sesuatu telah dituangkan kedalam badanku!
Ini racun!

Sekali itu melekat ke punggungku, Aku tidak bisa lakukan apapun.
Tidak, ada satu cara.
Ini bukanlah waktu untuk memikirkan tentang jumlah MPku yang kecil!

Aku kendalikan benangnya dengan "Kendali Benang" dan menempelkannya ke si lebah.
Lalu, Aku tahan dan ikat dia.


Dosei! ( どっせい!)

Aku genggam benangku dan lempar si lebah kebawah dengan melempar dari belakang!

Meskipun Aku ingin menghabisinya, tapi melarikan diri adalah yang terpenting sekarang!
Aku sembunyikan diriku di bayangan area berbatuan dekat dengan dinding permukaan.
Jika disini, dengan badan besar si lebah, mereka harusnya tidak bisa menyerang tempat ini.

Seperti yang Aku duga, beberapa lebah yang mengejarku terbang disekitar area ini untuk sementara sebelum mereka menyerah dan pergi.

Aku entah bagaimana berhasil selamat.
Tetapi, Aku tidaklah terlalu kuat.
Meski Aku tidak bisa melihatnya, tapi sekarang ada lubang besar di punggungku.
Ditambah lagi, HPku bersisakan 6.
30 HP lenyap dengan sebuah serangan.

Aku tidak terkejut.
Aku telah mengerti bahwa pertahananku lumayan rendah.
Malah, berkat tenaga laba-laba ini Aku bisa tetap hidup meskipun Aku mengalami luka serius seperti ini.

Bagus juga bahwa level "Resistensi Racun"ku tinggi.
Cairan yang dituang kedalam tempat Aku ditusuk pasti adalah racun.
Aku tidak tahu apakah racunnya ternetralkan atau tidak. Memang dalam situasi itu Aku tidak tahu apakah kesakitan racunnya atau jarumnya, tapi Aku pasti telah mati saat ini juga jika Aku tidak memiliki "Resistensi Racun".

Dengan luka ini, untuk sementara Aku tidak berpikir Aku bisa bergerak.
Aku tidak tahu apakah ini akan sembuh sendirinya atau tidak.
Jadi, seperti sebelumnya, Aku ingin mengincar sembuh sempurna dengan naik level.
Jika seperti itu maka Aku ingin mengambil lebah yang terbelenggu yang Aku buang barusan untuk mendapatkan EXP dan makanan.

Tetapi, bukanlah rencana bagus untuk keluar dari sini.
Haruskah Aku tempel seutas benang padanya menggunakan "Kendali Benang" dan menariknya pelan-pelan?

Tiba-tiba, Aku ada perasaan buruk.

Aku diam-diam lihat keluar dari bayangan batunya.
Ada sosok si lebah yang terbelenggu meronta-ronta.
Dan ada sosok dari monster lain yang mendekatinya pelan-pelan

『Baradrad Elro LV5 Gagal menaksir statusnya』

Itu si ular.
Dia, apa dia mengejarku!?
Tidak, bukan.
Itu mungkin adalah individu lain meskipun ia memiliki level yang sama.
Ini buruk.
Dari apa yang Aku bisa lihat, mungkin ada banyak ular ini yang memiliki kekuatan seekor monster berkelas boss didalam area ini.
Jika Aku ditemukan dalam kondisi terluka seperti ini, Aku akan mati.

Si ular mendekati lebahnya pelan-pelan.
Kau bisa ambil lebahnya, tolong jangan lihat Aku.
Tetapi, si ular tidak melakukan apapun terhadap lebahnya.
Lebih tepatnya, ia tidak bisa.

Sesuatu merobek badan si ular dengan kecepatan tinggi.

Huh?
Apa mataku jadi gila?
Ular itu dengan mudahnya menjadi potongan-potongan kecil seperti secarik kertas.
Ular itu yang dilindungi dengan sisik yang kuat.
Si ular yang memiliki kecepatan setara denganku tidak memiliki waktu bereaksi.

『Naga Bumi Alaba LV31 Gagal menaksir statusnya』

Dia, dia berada disitu dengan tenangnya.
Kebalikan dari nama yang dipanggil naga, ia memiliki wujud seperti seekor srigala.
Kaki yang melangkah dengan kokohnya di tanah.
Ekor yang panjang.
Tanpa sayap.
Itu adalah penampilan dari seekor naga yang megah sekali.

Ini buruk.
Insting sebagai laba-laba, penalaran sebagai manusia, teriakan dari jiwa, semua itu mengumpulkan suaranya.
Itu tidak bagus.
Tidak mungkin untuk bisa.
Dari awal, dia bukanlah seekor lawan yang bisa dipilih menang atau kalahnya.
Ditimbang dari itu, Aku hanyalah seperti sebuah santapan.
Aku bahkan bukan seorang lawan.
Sudah ditetapkan bahwa Aku pasti akan dimakan saat Aku masuk ke pandangannya.
Keberadaanku terisolir seperti itu.

Naga Bumi Alaba mengunyah si ular yang telah di hancur remukan satu persatu.

《Kecakapan Skill tercapai. Skill 『Mata-mata LV1』 telah menjadi 『Mata-mata LV2』》

Diam!
Aku mohon, tolong diam!
Apa yang harus kulakukan jika ia melihatku!

Saat Naga Bumi Alaba selesai mengunyah si ular, ia pergi tanpa memperhatikan si lebahnya.

Aku, aku selamat.
Aku tidak tahu apakah dia tidak melihatku atau dia memang melihat tapi mengabaikanku. Bagaimanapun juga, Aku selamat.

Meskipun Aku telah mengalami banyak situasi hampir mati, tapi kenyataannya, sekarang, Aku setengah mati.
Ini mungkin pertama kalinya Aku berpikir bahwa itu adalah seberbahaya seperti ini.
Aku bahkan takut untuk mengingatnya.

Ini buruk.
Dengan orang itu berkeliaran disekitar area ini, Aku harus kabur secepatnya dengan cara apapun.

Aku lihat ke sekitar.
Ini adalah dasar jurang dimana Aku terjatuh.
Diameter dari lubangnya sepertinya sekitar 100 meter.
Dalamnya lebih dari itu.
Bagaimanapun juga, Aku tidak begitu tahu tingginya.
Kawanan raksasa lebahnya menyelimuti langitnya seperti dinding.

Aku lega bahwa "Penaksiran" tidak aktif karena ada jarak.
Kalau tidak, Aku mungkin kehilangan kesadaranku saat Aku menaksir sekerumunan itu. (TLN: uhh.. dalam bahasa indonesia menaksir artinya menilai.. bukannya naksir lawan jenis ya)
Aku harus menghadapi kawanan raksasa lebah itu untuk bisa kembali ke area awal.
Terlebih, sambil mendaki jurangnya.

Mustahil.
Aku tidak bisa melawan sambil melekat di jurangnya.
Di situasi seperti itu, Aku tidak bisa bergerak cepat dan bidikanku menggunakan benangnya tidak akan akurat.
Ini medan yang menyegel keahlianku sepenuhnya.
Untuk si lebah-lebahnya, mereka bisa bergerak dengan bebasnya di udara.
Tidak mungkin menang.

Meski begitu, ini bunuh diri untuk menjelajahi lantai dimana monster seperti itu berada.
Beberapa gang terhubung kedalam dasar jurang ini.
Berhasil atau gagal. Haruskah Aku maju lewat gang lain dari yang dilewati monster itu?
Aku tidak bisa.
Dengan luka serius seperti ini, meskipun bukan monster itu, semuanya akan berakhir jika Aku menemui seekor monster.

Ini buruk.
Aku mungkin sudah di checkmate.



Chapter Sebelumnya

Kumo Desu ga, Nani ka? S4

Catatan Pengarang : Aku akan membuat seri S-nya setiap lima chapter.
Catatan Penerjemah : Mulai sekarang saya akan pakai tanda kutip "" untuk setiap percakapan.

S4. Sihir


Gue konsentrasikan pikiran Gue.
Gue mengenali kekuatan sihir yang terisi didalam tubuh ini.
Bila kau bisa melakukannya sampai situ, maka kau bisa mendapatkan skill 『Indra Sihir』.
Gue kembangkan lagi dari situ dan Gue bisa mengsirkulasikan kekuatan sihir yang ada di tubuh ini.
Kekuatan sihirnya mengalir dibadan seperti darah.
Meminjam kekuatan dari skill 『Indra Sihir』, Gue percepat sirkulasi kekuatan sihirnya.
Kecepatan dari kekuatan sihirnya meningkat dengan cepat.
Gue konsentrasikan sebagian dari itu ke tangan.
Kekuatan sihirnya terus berakselerasi kedalam tangan Gue dan berubah menjadi energi yang sangat padat.
Setelah itu, akan selesai jika Gue memberikan bentuk yang dipanggil 「Sihir」 kepada kekuatan sihir ini.

Tetapi, Gue tidak akan melakukannya sampai situ.
Atau mungkin, Gue harus katakan bahwa Gue tidak bisa melakukannya.
Gue perlahan-lahan mengembalikan kekuatan sihir yang telah Gue kumpulkan di tangan Gue ke badan dan menurunkan kecepatan dari kekuatan sihirnya.

Saat kekuatan sihirnya sudah tenang, Gue buka kedua mata yang telah Gue tutup untuk berkonsentrasi.
Didepan setelah membuka mata Gue tampak Anna yang melihat Gue dengan keringat dingin.
Berdiri disamping Anna adalah clevea, tapi sepertinya dia tidak menyadari ketidak normalan Gue tidak seperti Anna.

"Menakjubkan"
"Apa ini segitu hebat?"
"Dibilang 'hebat' mungkin terdengar sedikit kurang jelas. Meskipin kau lihat pada kemampuan operasionalnya, Tuan Putri yang sekarang adalah Penyihir kelas pemula sedangkan Yang Mulia telah mencapai kelas menengah. Untuk kapasitas sihir, kalian berdua telah melampauiku pada usia ini"

Berkat usaha Gue untuk menguping untuk mempelajari kata-kata dunia ini, Gue berhasil mendapatkan 『Peningkatan Pendengaran』, membuat Gue bisa mendengar segalanya.

"Apakah ini orang yang disebut Jenius?"

Anna mengangguk dengan serius kepada perkataan Clevea.
Jenius, huh.

Gue bukan seaslinya Jenius.
Memang, berkat keluarga Gue, jumlah dari kekuatan sihir Gue lebih dari normal.
Tapi, sisanya mungkin karena Gue telah terlahir dengan memori dari kehidupan Gue sebelumnya.

Walaupun Gue masih muda, usia mental Gue adalah seorang murid SMA.
Terus terang saja, kehidupan seorang bayi itu bebas untuk seorang murid SMA.
Jadi Gue mulai latihan sihir untuk menghabisi waktu luang Gue.
Berkat Anna sebagai guru yang baik sekali, tidaklah susah untuk mengerti penjelasan yang sulit untukku yang didalamnya seorang murid SMA.

Berkat itu, Gue telah mendapatkan dua skill, 『Indra Sihir』 and 『Kendali Sihir』 di awal-awal.
Keduanya telah mencapai level 5 sekarang.
Itulah hasil yang Gue telah terus lakukan selama Gue ada waktu luang.

Biasanya, seseorang harus latihan untuk waktu yang lama sebelum ia bisa menggunakannya.
Tapi, Gue ada banyak waktu luang sebagai seorang bayi dan Gue selalu menginginkan sihir, jadi Gue latihan kapanpun ada waktu luang.
Berkat itu, Gue harus menampilkan sihir Gue yang tidak cocok dengan usia Gue ke sekitar.

Tapi, jika Gue harus katakan siapa jenius yang asli, Gue akan katakan itu adalah Sue.

Gue lihat keadaan Sue yang duduk disamping Gue.
Sue meniru Gue dan memanipulasi kekuatan sihirnya dengan cara yang sama dengan Gue.
Pembentukannya tidak sebagus Gue dan kecepatan sirkulasinya juga pelan.
Meskipun begitu, kekuatan sihir sungguh-sungguh di arahkan dan di kendalikan.

Pengendalian dari kekuatan sihir tidak semudah di bilang.
Gue pernah kesulitan sampai skillnya didapatkan.
Dari awal, Gue yang datang dari dunia tanpa sihir, sulit untuk mengerti apa itu kekuatan sihir.

Dikatakan biasanya, umur untuk bisa mengendalikan kekuatan sihir adalah 5 tahun.
Ngomong-ngomong, 1 tahun di dunia ini adalah 411 hari.
Tidak ada manusia yang bisa mengendalikan kekuatan sihir sejak mereka seorang bayi kecuali Gue dan Sue.

Gue bisa melakukannya karena Gue bereinkarnasi dan Gue secara mental adalah orang dewasa.
Tapi, Sue berbeda.
Sue hanyalah meniru Gue.
Hanya belajar dengan meniru, ia berhasil menggenggam pengendalian dari kekuatan sihir.
Dia adalah orang jenius.

Terus terang saja, sebagai bayi dengan kemampuan seperti itu, tidak tertolong bahwa Gue merasa gelisah tentang masa depannya.
Memiliki bakat semua ini, Sue pastinya akan menjadi orang penting di masa depan.
Yang mirip dengan Gue yang seorang murid SMA biasa di hidup Gue sebelumnya.
Gue tidak merasa bahwa Gue berbakat.
Saat ini, Gue masih ada keunggulan karena bereinkarnasi, tapi saat ia menyampai dengan Gue, dia akan mengalahkan Gue dalam sesaat.
Lalu, martabat Gue sebagai seorang Kakak...
Tidak, itu telah diputuskan bahwa akan terjadi seperti itu dan masih ada banyak waktu sebelum itu terjadi.
Itulah mengapa Gue harus menjauhkan keunggulannya sejauh mungkin.

"Nee, ngapa gak boleh make sihir?"

Anna melarang Gue menggunakan sihir.
Gue hanya diizinkan untuk menggunakan "Kendali Sihir".
Dari situ, bisa untuk menggunakan sihir untuk pertama kalinya setelah mendapatkan skill-skill sihir dari setiap elemen.
Meskipun Gue tahu itu, Gue tidak punya skill sihir.
Gue bahkan tidak tahu cara mendapatkannya.

"Yang Mulia, ada beberapa alasan untuk itu tetapi alasan terbaik adalah karena itu berbahaya.
Sihir memiliki kekuatan besar. Dikarenakan resikonya yang besar, diputuskan bahwa sihir tidak boleh didapatkan sampai usia yang cukup"

Meskipun Gue mengerti penjelasan Anna, Gue gak bisa setuju dengan itu.
Walaupun Gue terlihat seperti ini, tapi Gue harusnya sudah mencapai usia yang cukup.
Tetapi, Gue satu-satunya yang tahu itu.
Walaupun tidak ada jalan lain, ini menjengkelkan.

"Ditambah lagi, penting untuk memastikan kecocokan elemen dengan batu penaksiran. Anda akan kesulitan nanti jika anda mendapatkan elemen yang tidak cocok dengan anda"

Batu penaksiran sepertinya adalah sebuah alat sihir yang bisa memeriksa status dengan ditel.
Ada beberapa orang yang menjualnya dengan harga murah, tapi batu penaksiran seperti itu tidak akan menunjukkan informasi kecocokan elemennya. Hanya beberapa orang berkuasa yang memilikinya.
Tentu saja, keluarga kerajaan memiliki batu penaksiran yang berkelas seperti itu, tapi Gue belum pernah di taksir.

"Yang Mulia, Saya yakin bahwa Anda akan menjadi penyihir penting dunia tanpa terburu-buru. Meski begitu, Anda tidak boleh sombong, oke?"
"Hai"

Tidak mungkin bahwa Gue akan sombong.
Karena Gue masih takut bahwa adik perempuan Gue akan melampaui Gue.
Bagaimanapun juga, Gue gak boleh gegabah.
Rahasianya terkubur di fondasi.
Mari asah "Kendali Sihir" Gue lagi.
Gue bersungguh-sungguh dalam latihan "Kendali Sihir" Gue lagi.



Saturday 23 July 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 35

35. Oleh karena itu, jangan sombong


Funfunfuun. ( ふんふんふーん。)
Menjelajahi labirinnya dengan suasana hati yang baik.
Tidak, jika Aku yang sekarang, monster-monster disekitar sini tidaklah sebanding denganku.
Selagi Aku menemukan musuhnya duluan, Aku akan meluncurkan serangan kejutan.
Meskipun kasusnya tidak seperti itu, bukankah mungkin untuk diriku bertarung frontal sekarang?
Aku telah berevolusi dan telah menjadi lebih kuat dan level skillku cukup tinggi, jadi Aku tidak berpikir bahwa Aku akan menunjukkan penampilan yang buruk seperti disaat Aku bertarung frontal dengan si kodok lagi.
Jika dibilang apakah Aku akan pasti menang atau tidak, itu membuatku sedikit gelisah. Tapi Aku rasa akan berjalan lancar.

Friday 22 July 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 34

34. Lanjutan ・ Periode Pertumbuhan


Untuk sementara waktu, mari bunuh si tikus yang Aku biarkan karena "Penaksiran".

Susususu.

Basa!

Guruguru.

Nom!

Thursday 21 July 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 33

Mulai chapter ini saya akan pakai font dari jepang untuk semua penaksiran yang ada di dalam 『』


33. Keseriusan Penaksiran-san


《Kecakapan Skill tercapai. Skill 『Penaksiran LV5』 telah menjadi 『Penaksiran LV6』》

Penaksiran!
Dengan ini, kemenangan milikku!
Jika dipikir bahwa level maximum adalah 10, fungsi yang berguna harusnya segera muncul!
Aku coba lihat hasil penaksiran diriku sambil deg-degan.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 32

32. Periode Pertumbuhan?


Sususususu. ( ススススス。)

Basa! ( バサッ!)

Guruguru. ( グールグール。)

Nom!

Itadakimasu.

Wednesday 20 July 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 31

31. Aku mendapatkan skill-skill baru


Fuu.
Yosh.
Mari coba skill yang baru didapatkan.

Pertama-tama, "Kendali Benang"
Jika sama seperti namanya, maka kemudahan menggunakan "Benang laba-laba"ku akan meningkat besar.
Sang "Benang Laba-laba" yang hebat dan tak terkalahkan menjadi lebih kuat pastinya bagus sekali.
Untuk sementara waktu, Aku coba melepaskan sebuah benang.

Kumo Desu ga, Nani ka? S3


S3. Fantasi


Gue sekarang sedang melihat buku gambar yang terbuka dekat kaki gue.
Berbagai makhluk tergambar didalamnya.
Ilustrasi-ilustrasi yang aneh yang Gue belum pernah lihat sebelumnya di Bumi tergambar didalam boko gambar tersebut.
Disebutnya sebagai Monster (魔物/mamono), makhluk berbahaya yang mendiami dunia ini.

Tuesday 19 July 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 30

30. Mari dapatkan skill baru!


Yaa, sekarang skill poinku telah meningkat, Aku ingin mendapatkan skill baru.
Tapi ini buruk jika Aku tidak berhati-hati.
Ada "Penaksiran" juga dan Aku akan berakhir menyesalinya jika Aku asal memilih saja.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 29

29. Hal-hal yang harus kulakukan masih sama meskipun Aku berevolusi


Mangsa pertama ketemu.

『Kodok Elro LV5 Gagal untuk menaksir statusnya』

Si kodok yang aku kenal.
Tapi sepertinya ia memiliki level tertinggi diantara kodok-kodok yang pernah Aku lihat sebelumnya.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 28

28. Makan makan makan


Aku makan dengan penuh hati untuk memulihkan staminanya yang menjadi kosong setelah berevolusi.
Pertama adalah sisa si ular.
Sisa dari si ular yang Aku kesulitan menyelesaikan memakannya sekarang telah berada dalam perutku.

Saturday 25 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 27

27. Aku akan Berevolusi!


Sesuatu yang tak terkira terbilang berbarengan dengan naik levelnya.
Maksudmu berevolusi?
Dengan kata lain, apakah itu?
Apa itu sesuatu seperti di game dimana kau membesarkan sebuah pocket monster? (TLN: Pokemon)

《Ada lebih dari satu pilihan evolusi. Mohon pilih dari berikut.
Taratek Rendah
Taratek Kecil》

Friday 24 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 26

26. Rencana jangan-hikki


Beberapa hari telah berlalu sejak Aku mengalahkan sang ular.
Tapi Aku tidak tahu jumlah akurat hari yang telah berlalu karena Aku berada didalam dungeon ini.
Untuk sementara ini, Aku hidup dengan santai.
Aku sepertinya tidak bisa menghabisi memakan si ular dan karena makanan baru yang tertangkap dalam jaring, mustahil untuk pindah dari sini.
Pada awalnya, Aku pikir ini adalah sebuah liburan, tapi ini bisa jadi buruk.
Pada seperti ini, Aku akan kembali menjadi seorang Hikki. (TLN: Hikikomori/ngendep di rumah)

Thursday 23 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 25

25. Ular Lezat


《EXP telah mencapai poin tertentu. Individu, Taratek Rendah Kecil LV7 telah menjadi LV8》
《Seluruh kemampuan dasar meningkat》
《Bonus naik level: Kecakapan Skill telah didapatkan》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Sakit LV1』 telah menjadi 『Resistensi Sakit LV2』》
《Skill poin didapatkan》

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 24

24. Lemah


Haa.
Lipan itu menyeramkan.
Serius, apaan tuh?
Aku merasakan teror dari kekuatan jumlah.
Ah, Aku lelah.
Kaki-kakiku gemeteran mungkin karena meteran kuning yang menunjukkan kekuatan instan telah kehabisan.

Monday 20 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 23

23. Aku mohon maaf Aku menyombongkan diri. Tolong maafkan aku!


Bahkan hari ini, Aku bekerja keras memburui para lipan.
Ya ampun.
Ini sungguh adalah surga lipan!
Walaupun penampilan mereka menjijikan, tapi jika Aku mengabaikan bagian itu, bisa saja ini mangsa terbaik.
Yaa, Aku tidak memiliki cara berpikir yang lembut gitu dan sekarang, Aku agak gemar dengan si lipan.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 22

Ukuran kuning = Meteran kuning
Ukuran merah = Meteran merah
Ukuran ~~~ = Meteran ~~~



22. Experimen benang laba-laba


Penjelajahan labirinnya berjalan lancar.
Saking lancarnya sampai-sampai Aku bisa ketawa ngakak.
Sepertinya area ini adalah wilayah para lipan.
Lipan cukup bermanfaat untuk mendapatkan exp dari mereka.
Indra mereka sangat tidak tajam dan mereka tidak bisa menghentikan serangan kejutanku.
Kemenanganku telah digenggam jika Aku datang dari belakang atau atas.
Berkat itu, Aku bisa mengalahkannya dengan mudah.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 21

21. HP MP SP


《Kecakapan Skill tercapai. Skill 『Penaksiran LV3』 telah menjadi 『Penaksiran LV4』》

Oh, akhirnya "Penaksiran"ku naik level.
Akhir-akhir ini, Aku tidak merasa mual dari luapan informasi. Semuanya berjalan dengan lancar.
Yaa, mari lihat apa yang bertambah?

Friday 17 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S2

GUeGueGueGueGueGueGueGueGueGUeGueGueGueGueGueGueGueGue



S2. Pangeran keempat


Hangat, seperti direndam di air hangat.
Dengan samar-samar Gue bisa merasakan keamanan didalam rasa hangat yang menyelimuti.
Setelah beberapa lama rasanya berhenti dan Gue keluar lewat lubang kecil.
Gue merasa gelisah setelah kehilangan kehangatan itu tapi setelah keluar, Gue bisa merasakan kebebasan.
Itulah ingatan terlama Gue untuk sekarang.

Tuesday 14 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 20

20. Aku seekor laba-laba, yang sedang berada dibelakangmu


Aku telah kesulitan mengalahkan si kura-kura.
Setelah membuatnya telentang di lantai, Aku menggigitnya sekali tapi ia kabur kedalam tempurungnya.
Aku hampir tertangkap diantara tempurungnya saat menggitnya.
Dengan kekuatan selemah ini, mustahil bagiku untuk menyeretnya keluar dari tempurungnya.
Oleh karena itu,

Monday 6 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 19

19. Tidak masalah kalau tidak kena!


Rasanya sangat nikmat kalau sembuh sempurna.
Ya ampun, Aku tidak mengira bahwa ada tekhnik penyembuhan dengan naik level.
Aku betul-betul lupa.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 18

18. Sembuh sempurna setelah beristirahat di penginapan hanya ada di game


《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Asam LV2』 telah menjadi  『Resistensi Asam LV3』》

Sebuah skill naik level.
Dengan ini, jika Aku bertarung melawan kodok itu lagi harusnya jadi lebih mudah.
Sebenarnya, kemungkinan kerusakannya bisa saja telah melewati maksimum jika Aku tidak memiliki resistensinya.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 17

17. Aku menggunakan cara kotor dengan adil


《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Penaksiran LV2』 telah menjadi 『Penaksiran LV3』》

Skillnya naik level dengan mudah.
Tidak terlalu lama telah terlewati sejak Aku mulai menaksir.
Jadi akan bertambah semudah ini jika Aku tidak diam diri dirumah.
Aku jadi merasa ribet.

Saturday 30 April 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 16

16. Meninggalkan Sarang


Langkah demi langkah.

Langkahku terasa berat.
Shoknya lebih besar daripada yang kukira karena Aku lari secepat mungkin.
Aku kehilangan rumahku tersayang.
Meskipun Aku menjadi seekor laba-laba, hatiku tidak akan gentar meski Aku memakan hal-hal aneh.
Ah, tak terduga shoknya begitu besar saat waktunya tiba meskipun Aku berniat untuk menyiapkan diri saat

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 15

15. Saat-saat Aku kehilangan surgaku


Hari ini juga Aku menghabiskan hari-hariku dengan bermalasan.
Ah~ indahnya rumahku~
Makanannya datang kesini dari luar tanpa disuruh dan Aku bisa tidur dengan nyenyak didalam dungeon berbahaya karena keamanannya sudah terjaga.
Karena Aku menyebarkan beberapa benang halus diatas lantai yang rata, rasanya jadi seperti tidur diatas kasur.
Jadi rutinitas sehari-hari untuk memproduksi benang saat relax.
Ah~ inilah kebahagiaan.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 14

14. Chapter tentang Rekonstruksi


Sedikit waktu telah berlalu setelah penyerangan dari saudaraku.

《Kecakapan skill tercapai. Skill『Benang Laba-laba LV5』 telah menjadi 『Benang Laba-laba LV6』》

Aku bermain-main dengan benangku dan levelnya bertambah saat Aku sedang menggunakannya untuk latihan.
Tidak, Aku cukup kesusahan menaikan levelnya.
Berkat itu, rumahku sekarang hanya berwarna putih.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 13

Akhirnya dapat internet yang stabil, mudah-mudahan akan bisa tetap update setiap hari (kecuali minggu)
『Heresy Magic』 saya jadikan Sihir sesat karena bahasa indonesianya terasa kurang pas
Title saya artikan menjadi Gelar karena di bahasa jepangnya memang memakai kata asli dari bahasa jepang
"Appraisal" saya ganti menjadi "Penaksiran"



13. Aku Mendapatkan Gelar yang Memalukan.


Aku berhasil menerobos serangan saudaraku dengan mudah.
Tidak.
Aku terselamatkan karena orang ini bodoh.
Sebenarnya, akan berbahaya kalau pertarungan menjadi serius.

Saturday 2 April 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 12

12. Reuni yang menyentuh (lol)


Ah, Aku lapar.
Tapi, kalau tidak ada mangsa yang tertangkap di jaringku, maka tidak ada makanan.
Tidak ada pilihan lain, jadi Aku akan tidur dahulu.
Aku harus tidur untuk menyimpan tenagaku.
Un, bukannya aku ingin males-malesan ya?



Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 11

Ito = Benang
Maki = Gulung

11. I~to~ maki maki i~to~ maki maki ♪


Sebuah benang tipis tertempel ke kedua kaki depanku.
Benangnya memelar saat ditarik luarnya.
Perlahan-lahan panjangnya kembali semula saat dilepas tarikannya.

Un.
Jadi seperti karet seperti yang direncanakan.

Kumo Desu ga, Nani ka? S1

 Akhirnya dapet akses internet, tapi untuk sementara..

S1. Hari Dimana Hari-hari Biasa Berakhir


Hari itu, hanyalah hari seperti biasa.
Aku pergi ke sekolah, makan dengan teman-temanku, hadiri kelas, saat kupulang main game, makan, mandi, dan kemudian tidur.
Harusnya hari-hari biasa seperti itu.


Wednesday 23 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 10

Internet saya sedang mati, saya menggunakan paket dari HP sekarang ini, yang malah jadi boros sekali, jadi mungkin saya akan update hanya 2-4 hari sekali saja, mohon dimaklumi
Saya usahakan untuk lebih mirip ke original(bhs. jepang)nya, meskipun harus meninggalkan bahasa inggrisnya.

10. Level up!


Ada reaksi dibenangnya saat Aku sedang tidur.
Kelihatannya mangsa keduaku disini
Disaat aku mulai merasa lapar, waktu yang sangat tepat.
Aku lompat-lompat kearah mangsaku.
...Harus kubilang, lompatan laba-laba bener-bener.

Monday 21 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 9

9. Verifikasi Skill


Umu.
Mari singkirkan dulu urusan tentang skill poin.
Secara terus-terang, tidak ada gunanya khawatir tentang bisa bertambah atau tidak.

Yaa, kondisi untuk mendapatkan skill "Resistensi Asam" sangatlah berbeda dari skill "Appraisal".

Friday 18 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 8

8. Laba-laba tanpa Intelektual hanyalah laba-laba biasa


Zzz.
Fuaaa.
Ah, Aku tidur nyenyak.
Aku ketiduran.
Lagipula, enak rasanya bisa tidur dengan tenang.

Thursday 17 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 7

7. Liburan 24-Jam Sepanjang Tahun


Perut telah terisi.
Apa karena Aku terlalu lapar atau karena untuk memulihkan dari kerusakan tadi yang kuterima? Kodok yang memiliki ukuran setara denganku sudah ada didalam perutku.
Secara khas mustahil?
Hahaha.
Skill adalah seperti fenomena aneh didunia ini.
Ditambah lagi, aku tidak bisa bilang kalau itu seharusnya mustahil.

Wednesday 16 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 6

6. Aku tidak menyesal setelah mengunyahnya


Kelihatannya aku ketiduran setelah merasa lega membuat rumah baru ini.
Ada getaran terkirim dari benangnya yang terikat ke kakiku dan itulah yang membangunkanku.
Semua ini rasanya seperti mimpi saat Aku bangun tapi ini bukan mimpi.
Yaa, un.
Aku sudah tahu itu.

Tuesday 15 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 5

5. Chapter tentang Rumah Baru


Aku menyerah untuk kabur dari dungeon ini.
Kalau Aku asal berkeliaran, yang bisa kulihat hanyalah akhir hidupku.
Monster atau manusia, keduanya musuh yang berat untukku.
Tertulis sebagai musuh yang berat, tidak tertulis sebagai saingan atau teman.
Tapi yang sangat bahaya mengancam nyawa.
Untungnya, monster-monster yang muncul di gang sempit ini tidak terlalu cepat.
Kalau tidak, Aku tidak bisa berhasil kabur.

Monday 14 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 4

4. Menjelajahi sebuah Dungeon untuk Pertamakalinya


Sudah sudah.
Tak ada gunanya berdiri di tempat sama untuk waktu yang lama jadi Aku harus mulai bergerak.
Keliatannya ada jejak kaki manusia disini berarti ada orang-orang disini dan aku punya perasaan kalau kita ketemu satu sama lain, pasti akan jadi menyusahkan.
Untuk sementara ini, ayo bergerak ke arah berlawanan jadi jejak kaki itu.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 3

3. Pernah ada waktu dimana aku kira "Appraisal" adalah skill cheat


Gue adalah laba-laba.
Aku masih tak bernama.

Apa yang tiba-tiba kukatakan?
Aku hanya ingin mengatakannya karena Aku tak punya nama.
Apa yang Aku maksud?
Untuk menjelaskannya, Aku harus melihat kembali apa yang sudah terjadi.


Saturday 12 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 2

2. Sepertinya aku adalah seekor monster 


Yah, bisa dibilang sangat disesalkan aku telah bereinkarnasi menjadi laba-laba.
Meskipun aku menerima kenyataannya aku ada seekor laba-laba, apa yang harus kulakukan sekarang?

Nyam Nyam!

Entah kenapa, aku mengdengar suara berbahaya.
Un.
Tidak bagus untuk mengalihkan mataku dari kenyataan.
Didepan mataku, ada pasukan laba-laba yang mungkin bisa dibilang sebagai saudaraku.
Mereka satu-satunya yang dapat membuat suara itu.

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 1

Halo, ini pertama kalinya aku mentranslasikan Light Novel dan juga membuat Blog. Ini Proyek pertamaku sekaligus latihan
Bahasa inggrisku cukup dan aku juga sedang belajar Bahasa Jepang tapi belum cukup untuk bertranslasi
Saat ini aku sedang mentranlasikan novel dari Bahasa Inggris -> Bahasa Indonesia
Selamat membaca~

1. Prolog


Pertarungan sang Hero dan Demon King.
Pertarungan ini sudah terjadi berkali-kali di dunia ini.
Sang Demon King yang menguasai ras Demon.
Hanya ada satu Demon King disetiap Era.
Saat Demon King di Era tersebut dikalahkan, Demon dengan kekuatan menakjubkan akan menjadi Demon King yang baru di Era selanjutnya.
Itulah bagaimana dunia ini bekerja.
Oleh karena itu, Keturunan Demon King tidak akan pernah punah.